Kualitas tenaga kerja menyangkut sumber daya manusia
(SDM). SDM adalah unsur yang paling penting jika dibandingkan unsur non-SDM
(modal,mesin,material,metode,pasar dan informasi). Besarnya modal, canggihnya
teknologi, banyaknya material, baiknya metode yang digunakan, luasnya pasar
yang tersedia, dan lengkapnya suber informasi tidak akan bernilai tanpa adanya
peran dari SDM. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dapat ditempuh
dengan melalui pendidikan formal dan non formal.
1.
Pendidikan formal
Pendidikan
formal ditempuh melalui jalur formal, baik umum maupun kejuruan dengan melalui
berbagai jenjang pendidikan. Misalnya, SD, SMP. SMA, dan SMK, serta pergugruan
tinggi.
2.Pendidikan non formal
Pendidikan
nonformal dapat ditempuh melalui berbagai cara, seperti latihan kerja, magang,
serta model simbiose mutualistis.
1.
Pelatihan Kerja
Pelatihan
kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja sehingga
tenaga kerja menjadi lebih professional di bidang tertentu yang dikaitkan
langsung dengan persyaratan kerja dan pekerjaannya. Sistem latihan kerja di
tingkat nasional sudah dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja dengan mendirikan Balai Latihan
Kerja (BLK) di tingkat kota dan kabupaten.
2. Magang
Sistem
magang juga dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau Link
and
Match (ketrkaitan
dan kesepadanan). Magang dilakukan secara terarah untuk mencapai suatu tingkat
pendidikan keahlian tertentu. Harapan adanya magang setelah lulus siswa dapat
menjadi tenaga kerja yang siap pakai.
3. Simbiose mutualistis
Simbiose
mutualistis dapat memberi manfaat secara proporsional kepada
semua
pihak
yang terkait. Pihak-pihak tersebut antara lain siswa atau mahasiswa yang sedang
menjalani kegiatan, siswa atau mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan
berkutnya, institusi pendidikan, serta perusahaan yang menjadi mitra kerja.