Wednesday, April 12, 2017

Fase-fase kristalisasi mineral di dalam bumi

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran lelehan), atau pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.
1. Fase kristalisasi cair-padat
Dalam keadaan cair atom-atom tidak memiliki susunan teratur dan selalu mudah bergerak, temperaturnya relative lebih tinggi dan memiliki energi yang cukup untuk mudah bergerak. Dengan turunnya temperatur maka energi atom aka semakin rendah, makin sulit bergerak dan mulai mengatur kedudukannya relatif terhadap atom lain, mulai membentuk inti kristal pada tempat yang relative lebih tinggi. Inti akan menjadi pusat kristalisasi, dengan makin turun temperature makin banyak atom yang ikut bergabung dengan inti yang sudah ada atau membentuk inti baru.  
2. Fase kristalisasi gas-padat
Kristal dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase cair. Bentuk kristal biasanya berukuran kecil dan terjadang berbentuk seperti rangka (skeletal form). Pada f ase ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang memadat akibat perubahan lingkunganya. Umumnya gas-gas terbsebut adalah hasil dari aktivitas vulkanis.
3. Fase kristalisasi padat-padat
Proses ini dapat terjadi apabila pada agregat kristal dibawah pengaruh tekanan dan temperatur (deformasi). Pada fase ini yang berubah adalah struktur kristalnya sedangkan susunan unsur kimianya tetap sama hal ini terjadi karena tidak ada faktor lain yang terlibat selain tekanan dan temperatur.

Popular Posts