Friday, February 21, 2014

Pengertian tanah & jenis-jenis tanah di Indonesia



Tanah dapat diartikan sebagai bagian teratas dari permukaan bumi yang merupakan tempat tumbuhnya tumbuhan-tumbuhan dan tempat hidupnya segala jenis makhluk hidup. Tanah dapat juga diartikan sebagai lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan endapan batuan yang banyak mengandung bahan organik dan nonorganik. Terjadinya pelapukan tanah dipengaruhi unsur-unsur alam seperti cuaca, iklim, dan makhluk hidup. Pelapukan yang terjadi pada
batuan atau sisa-sisa jasad makhluk hidup dapat berlangsung melalui tiga macam seperti berikut.
       (a)  Organik atau biologis, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, misalnya tumbuhan yang hidup diatas batuan dan menghancurkan batuan secara perlahan dengan akarnya.
        (b)  Khemik atau Kimiawi, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh pengaruh bahan kimia yang larut dalam air. Adanya reaksi kimia pada air hujan menyebabkan batuan mengalami penghancuran secara perlahan.
        (c)   Fisik atau mekanis, yaitu pelapukan yang dipengaruhi faktor cuaca, yaitu peristiwa pemanasan pada siang hari dan pendinginan pada malam hari sehingga batuan akan pecah dan hancur perlahan-lahan.

Berikut adalah jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia
       (a)  Tanah vulkanis atau andosol
                Tanah ini terbentuk dari abu vulkanik dan batuan dari erupsi gunung berapi yang mengalami pelapukan. Jenis tanah ini memiliki ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas akan menutup sehingga tidak mudahtererosi. Tanah jenis ini giasanya digunakan untuk pertanian dan perkebunan.
        (b)  Tanah aluvial
                Tanah aluvial sering juga disebut tanah endapan karena berasal dari materia lumpur dan pasir halus yang terbawa arus sungai dan mengendap di daerah dataran rendah. Tanah pada umumnya tanah aluvial dimanfaatkan untuk pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya di daerah dataran rendah.
        (c)   Tanah laterit
                Tanah laterit biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah ini miskin unsur hara sehingga tidak subur. Tanah laterit banyak dijumpai di daerah pegunungan yang sudah gundul atau yang lapisan humusnya sudah habis karena terjadi erosi berkepanjangan. Tanah jenis ini tidak boleh dibiarkan akan tetapi harus diadakan reboisasi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Tanah jenis ini banyak ditemui di Gunung Kidul (Jogjakarta), Pacitan (Jawa Tengah) dan Banten.
        (d)  Tanah litosol
                Tanah litosol disebut juga tanah berbatu. Tanah ini terbentuk karena proses pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga sukar ditanami karena unsur haranya yang sangat rendah.
        (e)  Tanah gambut atau organosol
                Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik dan terbentuk karena genangan air, karena itu peredaran udara didalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara. Tanah ini banyak di jumpai di daerah rawa-rawa yang tergenang air sepanjang tahun.
        (f)   Tanah mergel
                Tanah mergel adalah tanah yang mengandung bermacam-macam batuan karena proses penghancuran oleh air hujan yang tidak merata. Tanah ini terdiri atas batu kapur , pasir, dan tanah liat. Tanah ini subur dan terdapat di lereng-lereng gunung.
        (g)  Tanah regosol
                Tanah regosol merupakan jenis tanah yang berasal dari endapan abu vulkanik baru yang memiliki butiran kasar. Tanah regosol terbentuk dari materi gunung berapi atau dari endapan pasir di pantai.
        (h)  Tanah kapur atau mediteran
                Tanah kapur berasal dari pelapukan batuan gamping, abu gunung berapi, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan. Kandungan unsur haranya tergantung dari batuan induknya.
        (i)    Tanah grumosol atau margalit
                Tanah grumosol terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. Tanah grumosol bertekstur halus dan berwarna kelabu kehitam-hitaman, serta terdiri dari bahan-bahan yang sudah mengalami pelapukan, seperti endapan alivial, abu vulkanis dan batu kapur.

Popular Posts