Sebagian masyarakat menganggap bahwa
masalah politik adalah masalah pemerintah saja dan tak ada kaitannya dengan
masyarakat dan ada juga masyarakat yang beranggapan sebaliknya. Oleh karena itu
sangatlah penting untuk benar-benar memahami apa yang dimaksud budaya politik.
Menurut Sir Almond dan Sir verba , budaya
politik merupakan dimensi psikologis dari sistem politik. Budaya politik dapat
diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan
penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka muncul budaya politik yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Istilah budaya politik mengacu pada orientasi masyarakat terhadap satu sistem politik tertentu. Sistem yang dianut bisa saja demokratis atau yang tidak demokratis terganting pilihan masyarakat itu sendiri. Jadi, budaya politik lebih merupakan sifat atau karakter berpolitik yang berkembang dalam masyarakat dengan seperangkat objek dan proses sosial yang bersifat khusus.
pengertian tersebut, maka muncul budaya politik yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Istilah budaya politik mengacu pada orientasi masyarakat terhadap satu sistem politik tertentu. Sistem yang dianut bisa saja demokratis atau yang tidak demokratis terganting pilihan masyarakat itu sendiri. Jadi, budaya politik lebih merupakan sifat atau karakter berpolitik yang berkembang dalam masyarakat dengan seperangkat objek dan proses sosial yang bersifat khusus.
Secara umum, budaya politik terbagi atas:
1. budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, pasif).
Artinya suatu masyarakat yang tidak peduli
atau tidak aktif dalam kegiatan politik.
2. budaya politik mobilisasi (didorong atau
sengaja di mobilisasi).
Artinya suatu masyarakat sengaja dimobilisasi
agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik.
3. budaya politik partisipatif (aktif).
Artinya masyarakat tersebut sudah aktif
dalam kegiatan berpolitik, seprti ikut dalam pemilu dll.
Model kebudayaan politi suatu masyarakat
sangat dipegaruhi faktor-faktor berikut:
1. Tingkat pendidikan warga negara (faktor kunci).
2. Tingkat ekonomi (semakin sejahtera rakyat
semakin tinggi partisipasi politiknya).
3. Reformasi politik/political will (semangat
merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik).
4. Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang
adil, bijaksana, dan bebas).
5. Media komunikasi yang independen (berfungsi
sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri).