Gempa merupakan getaran yang
terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau
kelengkungannya. Jika batas kelentingan tersebut terlampaui maka akan
menghasilkan sebuah getaran. Gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik,
dan longsoran.
Gempa tektonik adalah gempa yang
terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer. Pada saat dua lempeng
bertumbukan dan bergesekan, maka pada bidang batas lempeng tersebut terjadi
pelengkungan dan terjadi tegangan. Jika pelengkungan dan tegangan tersebut
melampaui daya lentingnya, maka tenaga yang tersimpan pada saat terjadinya
pelengkungan dan tegangan akan dilepaskan untuk mencapai keseimbangan. Proses
untuk melepaskan tegangan dan mencari keseimbangan baru tersebut menimbulkan
getaran
Gempa vulkanik adalah gempa yang
terjadi karena adanya aktivitas gunungapi. Aktivitas gunungapi menimbulkan
getaran pada wilayah sekitarnya. Getaran tersebut biasanya tidak seluas getaran
yang ditimbulkan oleh gempa tektonik. Karena terjadi pada saat adanya aktivitas
gunungapi, maka peristiwa gempa vulkanik tidak sesering gempa tektonik.
Gempa longsoran adalah gempa yang
terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah perbukitan atau gua kapur. Karena
volume tanah yang longsor terbatas maka getarannya pun relatif kecil dan tidak
begitu berbahaya.
Besar kecilnya kekuatan getaran
gempa diukur dengan menggunakan alat yang disebut seismograf. Hasil
pengukurannya tercatat dalam kertas seismogram. Pada seismogram akan terlihat
kekuatan dan waktu terjadinya gempa.
Kekuatan gempa dapat dapat
ditentukan dengan menggunakan Skala Richter. Skala tersebut menggambarkan
kekuatan gempa berdasarkan tinggi dan panjang gelombang yang tercatat pada
seismogram. Kekuatan gempa dapat pula dikelompokkan berdasarkan tingkat
kerusakan yang ditimbulkannya.Perbandingan antara kedua skala tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Skala Richter
|
Skala Mercalli
|
Kerusakan yang ditimbulkan
|
< 3,4
|
I
|
Hanya terekam oleh seismograf
|
3,5–4,2
|
II dan III
|
Getaran dirasakan oleh manusia yang berada dalam
ruangan
|
4,3–4,8
|
IV
|
Getaran dirasakan oleh banyak orang,
jendela dan benda-benda bergetar
|
4,9–5,4
|
V
|
Getaran dirasakan oleh setiap orang,
piring-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun
|
5,5–6,1
|
VI dan VII
|
Kerusakan kecil pada sejumlah gedung, pelapis
dinding terkelupas atau dinding runtuh
|
6,2–6,9
|
VIII
|
Kerusakan cukup besar pada banyak gedung,
cerobong asap runtuh, fondasi rumah bergerak
|
7,0–7,3
|
X
|
Kerusakan parah pada bangunan, jembatan
patah, dinding retak, bangunan dari batu runtuh
|
7,4–7,9
|
XI
|
Kerusakan hebat, hampir semua gedung runtuh
|
> 8
|
XII
|
Kerusakan total, gelombang gempa terlihat
menjalar di permukaan tanah, benda-benda terlempar ke udara
|