Salah satu model kebudayaan politik
adalah model kebudayaan warga negara, yaitu model yang terbentuk oleh tingkat
partisipasi politik warga negara yang tinggi. Di AS dan Inggris adalah negara
yang paling mendekati model kebudayaan kewarganegaraan. Namun keduanya berbeda
satu sama lain dalam cara mendekati model. Di AS cenderung peserta yang aktif,
sedangkan di Inggris cenderung pada penghargaan
pada subjek.
pada subjek.
Untuk mengetahui karakter budaya
politik suatu bangsa, kita dapat mengukurnya melalui beberapa dimensi.
Dimensi-dimensi yang biasanya menjadi ukuran dalam menentukan budaya politik
suatu masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Tingkat pengetahuan umum
masyarakat mengenai sistem politik negaranya, seperti pengetahuan tentang
sejarah, letak geografis, dan konstitusi negara.
2. Pemahaman
masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah dalam membuat kebijakan.
3. Pemahaman
mengenai penguatan kebijakan yang meliputi masukan opini dari masyarakat dan
media massa kepada pemerintah.
4. Sejauh
mana partisipasi masyarakat dalam berpolitik dan bernegara.
Dari beberapa dimensi
yang menjadi ukuran dalam tipe kebudayaan politik tersebut, kita akan melihat
beberapa tipe budaya politik menurut Almond dan Verba. Menurutnya budaya
politik ada tiga macam yaitu.
1. Budaya politik
parokial
Budaya politik parokial adalah budaya
politik yang memiliki orientasi masyarakat terhadap empat dimensi penentu
budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap
empat dimensi tersebut. Dalam masyarakat jenis ini, tidak ada peran politik
yang bersifat khusus. Kepala suku, dukun, tabib, atau kyai biasanya merangkum
semua peran yang ada, baik yang bersifat politis ekonomis, atau religius.
Masyarakat tipe ini biasanya terdapat pada masyarakat Afrika atau masyarakat
pedalaman di Indonesia.
2. Budaya politk subjek
Budaya politik suatu masyarakat dapat
dikatan bertipe subjek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap
pengetahuan pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau
pemahaman menganai penguatan kebijakan yang dibuat pemerintah. Namun, frekuensi
orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang
dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.
3. Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipan adalah bentuk
budaya politik di mana anggota masyarak
sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya
politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politi secara
umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan serta penguatan, dan
berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat
cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi diatas.